Sifat Sholat Nabi
Diposting oleh Yoga Wahyu Wibawa , Senin, 21 November 2011 00.11
Mengenal Sifat Shalat Nabi
Agar shalat kita mengikuti sifat shalat nabi, maka imam-imam ahlusunnah (4 Madzab) telah menyusun kitab-kitab fiqh shalat, dalam kitab2 tersebut telah dibahas dengan lengkap mengenai rukun shalat(juga rukun tiap-tiap rukun shalat tersebut), syarat syahnya shalat , sunah-sunah dalam shalat dsb.. dengan dalil-dalil dan hujjah yg shahih. Fiqh Shalat inilah yg dipegang dan dipelihara oleh ulama-ulama ahlusunnah dan umat muslim diseluruh dunia. Tapi syang kebanyakan dari kita tidak
Kebanyakan muslimin sekarang sudah tahu mana yang rukun wajib dalam shalat dan mana yang sunah (tidak wajib) dalam shalat, karena diajarkan di sekolah-sekolah dasar, pesantren bahkan tpa. Tapi mereka tidak tahu dalil atau dasar hukumnyanya dari mana? Umat Islam dengan telah banyak membuat buku-buku tata cara shalat tapi sayang dengan membuatnya tanpa dalil-dalil yang lengkap. Diantara buku-buku yang ini adalah buku-buku yang banyak dijual bebas oleh kalangan awam dengan hanya gambar dan tata cara tanpa menyebutkan sumbernya yang jelas. Padahal ini sesuatu yang amat penting yaitu RUKUN ISLAM ke 2, bagi orang yang berpikiran ilmiah apalagi akademisi tentu ingin mengetahui dalil-dali dari shalt yang dia laksanakan. Buku berjudul “sifat shalat nabi” yang ditulis oleh syaikh nashiruddin Albany, seorang syaikh yang dianggap dari sekte wahabi yang sering diejek mengaku-ngaku dengan nama salafy/darul hadits dsb berusaha mengetengahkan dalil-dalil yang shahih dari berbagai sumber Al-Quran dan Hadist tentang sifat shalat nabi tanpa bertentangan dengan imam-imam ahlusunnah (4 Madzab). Penulis berusaha merangkumkan dari kitab-kitab imam ahlussunah yang sudah ada agar kita lebih tahu dalil dan yakin dalam menjalankan shalat kita. Masalah komentar miring atau tegak tentang penulis maupun bukunya ini, kita harapkan disimpan dulu yang penting mari kita lihat kontennya dulu buku ini, apakah sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah atau tidak, dan tentu saja kita harus membacanya dengan kacamata obyektif/ilmiah untuk menilainya. Untuk itu baca dari awal hingga akhir jangan separuh-paruh, agar kita mendapat pemaham yang utuh tentang penulis maupun bukunya ini...
Posting Komentar